Selamat Datang Ke Blog Kami

Cerita

"Ketahuilah bahawa bangsa Banjar ini wujud di sekitar anda"

Kada' Rakai Selawas Wayah

Kada' Rakai Selawas Wayah

Isnin, 15 Mac 2010

tahukah dan kenalkah anda kepada orang banjar????

Orang Banjar merupakan suku peribumi bagi sebahagian besar wilayah Kalimantan Selatan, kecuali di Kabupaten Kota Baru.

Mereka menggunakan bahasa Banjar, yang pada asasnya adalah bahasa Melayu. Nama Banjar diperolehi dari Kesultanan Banjarmasin atau dipendekkan menjadi Banjar, bertepatan dengan nama ibukota pada mula berdirinya.

Jom Mengenali Orang Banjar (Asal Usul Orang Bajar)

Terdapat sekurang-kurangnya dua pendekatan yang cuba menerangkan mengenai asal usul orang Banjar. Pertama, pendekatan primordialisme yang dikemukakan oleh Alfani Daud. Kedua, pendekatan konstruktifis atau situasionalis yang pada mulanya dikemukakan oleh Idwar Saleh (1986), kemudian dikembangkan oleh Marko Mahin (2004).


Pendekatan primordialisme

Mengikut Alfani Daud (1997; 2004: 85) suku bangsa Banjar ialah penduduk asli sebahagian wilayah provinsi Kalimantan Selatan, iaitu selain kabupaten Kota Baru. Mereka itu diduga berintikan penduduk asal Sumatera atau daerah sekitarnya lebih dari seribu tahun yang lalu. Setelah berlalu masa yang lama sekali, dan setelah bercampur dengan penduduk yang lebih asli, yang biasanya dinamakan secara umum sebagai suku Dayak, dan dengan imigran yang datang kemudian, akhirnya terbentuklah setidak-tidaknya lima subsuku, iaitu:

  • Banjar Pahuluan
  • Banjar Batang Banyu
  • Banjar Kuala
  • Banjar Alai
  • Banjar Kaluak
Orang Pahuluan pada asasnya ialah penduduk daerah lembah sungai-sungai (cabang sungai Negara) yang berhulu ke Pegunungan Meratus. Orang Batang Banyu mendiami lembah sungai Negara, sedangkan oang Banjar Kuala mendiami daerah sekitar Banjarmasin dan Martapura. Bahasa yang mereka kembangkan dinamakan bahasa Banjar, yang pada asasnya ialah bahasa Melayu– sama halnya seperti ketika mereka berada di daerah asalnya di Sumatera atau sekitarnya – yang di dalamnya terdapat banyak sekali kosa kata yang berasal dari kosa kata Dayak dan Jawa.

Nama Banjar diperoleh kerana mereka dahulu, sebelum dihapuskan pada tahun 1860, adalah warga Kesultanan Banjarmasin atau dianggap sebagai Banjar, sesuai dengan nama ibukotanya pada masa mula-mula didirikan. Ketika ibukota dipindahkan arah ke pedalaman, terakhir di Martapura, nama Banjar tersebut nampaknya sudah diterima umum dan tidak berubah lagi

Pendekatan konstruktifis atau situasionalis

Profil pembesar Kerajaan Banjar sekitar tahun 1850 koleksi Muzium Lambung Mangkurat.Mengikut Idwar Saleh (1986: 12) pula, sebelum dan pada awal berdirinya Kesultanan Islam Banjar, etnik Banjar pada waktu itu belum menjadi identiti suku atau agama, dan hanya sebagai identiti diri yang merujuk pada kawasan teritorial tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka.

Idwar Saleh menyimpulkan suku Banjar terdiri dari tiga subetnik berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka dan unsur pembentukan suku:

Banjar Pahuluan; campuran Melayu dan Bukit (Bukit sebagai ciri kelompok).

Banjar Batang Banyu; campuran Melayu, Maayan, Lawangan, Bukit dan Jawa (Maanyan sebagai ciri kelompok)

Banjar Kuala; campuran Melayu, Ngaju, Barangas, BakuBudaya dan agama

Dari segi agama, boleh dikatakan semua orang Banjar memeluk agama Islam. Dan mereka pada umumnya ialah orang yang taat menjalankan perintah agamanya. Beberapa ulama terkenal nusantara adalah terdiri dari orang Banjar.

Penghijrahan ke Sumatera dan Malaysia

Suku Banjar yang tinggal di Sumatera dan Malaysia merupakan anak cucu dari para penghijrah etnik Banjar yang datang dalam tiga gelombang migrasi besar.

Pertama, pada tahun 1780 terjadi penghijrahan besar-besaran ke pulau Sumatera. Etnik Banjar yang menjadi pendatang ketika itu adalah para penyokong Pangeran Amir yang kalah dalam perang saudara Kerajaan Banjar, iaitu Pangeran Tahmidullah. Mereka terpaksa melarikan diri dari wilayah Kerajaan Banjar kerana sebagai musuh politik mereka sudah dijatuhkan hukuman mati.

Kedua, pada tahun 1862 terjadi lagi penghijrahan besar-besaran ke pulau Sumatera. Etnik Banjar yang menjadi pendatang ialah para pendukung Pangeran Antasari dalam kemelut Perang Banjar. Mereka terpaksa melarikan diri dari pusat pemerintahan Kerajaan Banjar di kota Martapura atas alasan yang sama. Pasukan Residen Belanda yang menjadi musuh mereka dalam Perang Banjar yang sudah menguasai kota-kota besar di wilayah Kerajaan Banjar.

Ketiga, pada tahun 1905 etnik Banjar kembali melakukan penghijrahan besar-besaran ke pulau Sumatera. Kali ini mereka terpaksa melakukannya kerana Sultan Muhammad Seman yang menjadi Raja di Kerajaan Banjar ketika itu mati syahid di tangan Belanda.

Penghijrahan suku Banjar ke Sumatera khususnya ke Tembilahan, Indragiri Hilir sekitar tahun 1885 di masa pemerintahan Sultan Isa, raja Indragiri sebelum raja yang terakhir. Tokoh etnik Banjar yang terkenal dari daerah ini ialah Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari yang berasal dari Martapura, Banjar yang memegang jawatan sebagai Mufti Kerajaan Indragiri.
Dalam masa-masa tersebut, suku Banjar juga berhijrah ke Malaysia antara lain ke negeri Kedah, Perak (Kerian, Sungai Manik, Bagan Datoh), Selangor (Sabak Bernam, Tanjung Karang), Johor (Batu Pahat) dan juga negeri Sabah (Sandakan, Tenom, Keningau, Tawau) yang dikenali sebagai Banjar Melau. Tokoh etnik Banjar yang terkenal dari Malaysia adalah Syeikh Husein Kedah Al Banjari, iaitu bekas mufti Kerajaan Kedah. Salah seorang etnik tokoh Banjar dari Malaysia yang terkenal ketika ini ialah Dato Seri Harussani bin Haji Zakaria yang menjadi Mufti Kerajaan Negeri Perak.
Daerah yang paling ramai terdapat etnik Banjar di Malaysia adalah daerah Kerian di Negeri Perak Darul Ridzuan. Organisasi suku Banjar di Malaysia adalah Pertubuhan Banjar Malaysia.

Khamis, 11 Mac 2010

Mari Belajar Bahasa Banjar

A

abut - membuat kerja tidak tenang
acan - belacan
ading - adik
alun - lemah lembut
ambin - teras rumah
ambung - lambung
ampah - arah/ hala
ampal - masakan ayam/ daging dipotong besar
ampar - hampar
ampih - berhenti, sembuh
ampik - tepuk tangan
ampun - empunya
amun/ mun - jika
ancak - tempat barang dibelakang basikal
ancaman - akan dilakukan
ancap - cepat
andak - letak
andah - tumpangan, tempat sementara
andika - awak, panggilan hormat
andin - rambut kanak-kanak yang dibotakkan dan ditinggal sedikit didepan atau belakang
anggal - kerja yang tidak diselesaikan ( baanggalan)
anggap - ambil hati
anggung (tanggung) - angkat, bawa


B

baaadu - selalu melaporkan
baaci/ baasi - memulai kerja dengan bersungguh-sungguh
baadu - berlawan, beradu
baaga - anak kecil sedang belajar berbicara
baal - lembap
baampik - bertepuk tangan
baandah - singgah/berpindah kesuatu ditempat (sementara)
banggalan - kerja yang tak disiapkan
baasa - memulai lagi/mengulang
baasaan - was-was, rasa malu
baastilah - memulai dengan rencana
baantui - berpegangan dengan tali
baayun - bergayut
babacaan - majelis ta’lim sedang berkumandang
babahup - berkongsi
babak - buka ikatan/jahitan
baindah - menolak tawaran, memberi alasan
bair - seret
baisi - mempunyai
baistilah - melakukan sesuatu dengan rencana
baisukan - pagi-pagi esok
baisur - memohon diri untuk pulang
bajalikat - melekit-lekit
bajarijihan - melilih, menitik-nitik
bajaruhutan - banyak benda bergantungan
bajarut - terikat kuat
bajimusan - keadaan yang basah kuyup (kena hujan)
bajuju - membaca (kurang lancar)


C

cabur - terjun dalam air
cacak - pacak / cecak
cacap - cecah
cagar - agar, supaya
cagat - tegak
cakah - sombong
cinit (cinik) - berputar laju
cirat - ceret, teko
culup - celup
cungul/ cungal/ ca2ngul - menampakkan muka
cungkal - korek tanah dengan kayu/ parang untuk mengambil sesuatu (ubi)
cuntan - curi
cuntang – koleh
curik - telinga bernanah
cuur - bertanya asal usul salasilah keluarga

D

dadai - jemur
dadaian - ampaian, jemuran
dadang - dipanaskan berdekatan dengan api
daham - jangan
damaran - lampu panjut yang dipasang pada malam likur
damia - begini
damintu - begitu
diulah - dibuat
dudi - kemudian
dudu-aruh - hari sebelum hari kenduri kawin
dugal - nakal
dumul - tumpul


E

edah -idah
egal - tari
eher - akhir
ehlas -ikhlas
ehnar - pimpinan
ehram - ikhram
ekat - ikat
ekong - orang,ekor
engkar - ingkar
engken - pelit
engkol - kunci pas
engsel - ingsil
enteng - ringan,mudah,spele
entos - beres,becus
epok - dompet
erak - (kerja)paksa
erkan - kalung rangkap


G

gabang - kain selimut
gibik - bergetar
gabin – biskuit
gaduk - besar
gadur - tempayan kecil bermulut besar
gagahap - terbuka luas
gagatas - sejenis kue
gagau - mencari sesuatu yang tak nampak (tersembunyi) misalnya dalam air.
gagai - mencari sesuatu boleh dilihat (tak tersembunyi) seperti dalam laci.
gancang - kuat2
gandah - ketuk dengan kuat (gandah lawang)
gandanglawa - sarang laba-laba
gangan - kuah
gani’i - tolong, bantu
gantal - potong melintang dengan parang
ganyir - bau amis
ganyur - keldek/ubi tak mau empuk
gapit - apit, kepit
garancaian - bunyi benda-benda kecil (spt manik) bergantungan
garantangan - bunyi benda-benda logam (seperti tin) berlaga.
garih - siang ikan, dll
garing - sakitgintas – tenyeh dengan geram
gipih - pipih
girek - tayar
gisang - tenyeh
gisik - gosok dengan kuat
gisit/ manggisit/ mandisit - hampir-hampir, nyaris
giwang - anting
gubih - besar dan longgar (pakaian)
gugut - gigit sambil ditarik (spt mangugut bigi hampalam)
guha - gua
guliat/nguliat - mengeliat
guliatan - ulat/cacing banyak bergerak
gulu - leher


hingkat - bisa, boleh, berupaya
hingkul - kawasan kerja yang terlalu sempit.
hinip - senyap
hinya - biarkan
hirang - hitam
hirani - peduli
hiring - berdiri miring
hiyau - panggil
hiyut - hisap
huluakan - mengarahkan / menunjuk arah
hulun - menjadi hamba
humap - karena panas / gerah
humbal-tombong kelapa
humbang - baling
humpil - umpil, cungkil
hundang - udang
hungkar - bongkar, dikeluarkan
hungku/hangku – agaknya / kayaknya



I

idabul - idea, pendapat
igut - gigit, sengat
i-ilah - seperti / mengiyakan
ikam - kamu
ikung - ekor
ikup - peluk
ilah - seperti
ilai - ayunan tangan
ilan - terjaga dari tidur
ilang - bertamu
ilat - lidah
ilun - bunyi
imat / imit - irit
imbah/ limbah - selepas itu, setela
h selesai


J

jabik – jambang
jabis – berbulu dibahagian muka (binatang spt harimau)
jablai - jarang dibelai
jabuk/japuk - keropos
jagau - jantan, jago
jahai – tanggalkan satu persatu
jajak - pijak
juhang - ditolak keatas menggunakan tongkat /font>
juhut - tarik (benda panjang, spt tali, benang)
jujuran - hantaran kawin
jujut - jahit (benang)
jukung - sampan / perahu
julak - saudara bapak / ibu (kakak)
julung - beri


K

kabisaan - kepandaian, kemahiran
kabungkalanan – tercekik makanan
kacak - remas
kacar - ingin, teringin, mau
kacawaian - melambai-lambai
kada - tidak
kada tapi - tak berapa / tidak terlalu
kadada - tidak ada
kadan - daki
kadap - gelap
kaus - katil, kasut?
kawa - boleh, bisa
kawai - panggil dengan melambai
kawak - kotoran dalam air
kawat - mata kail
kawitan/ kuwitan - ibu-bapa / orang tua kita
kaya - orang yang banyak uang
kayakih - ketombe
kaya apa - Bagai mana
kayi - kakek
kelambuwai - keong mas
kelayangan - layang-layang
kenjot - goyangan pantat
kutang - Beha
kutil - makan atau ambil sedikit-sedikit
kutung - tudung kepala
kulaan - kawan



L

laai - habis
lacit - meresap keluar, bocor
ladar - ledar (rasa), suam (air), demam(awak)
lading - pisau
laih - cape, penat
laip - hilang, pingsan
lajak - selalu dipakai
lajang - masih sendiri (bujangan/gadis)
lakasi - cepatlah
limot - berlumur dengan minyak yang banyak
limpak - sumpek / lecet
limpap - penyok ( besi / plat yang terbentur sesuatu )
limpas - terlampau penuh
limpat - melebihi hari
limpih - penyek / gepenglumus - habis bulan
lunau - becek
luncup - runcing, lancip
lungkas - suara yang jelas dan tegas
lungkup - ditutup / ditindih dengan badan
lungsak/ lingsak - luka, kulit tergesek
lungur - botak, gondol
lunok batis - bahagian belakang betis
lunta - jala


M

maanjal - mengganjal
maanyat - lembut dan boleh menganjal (cth: tilam maanyat)
maarit - merasa sakit/ susah
macal - degil, nakal
macan - harimau
madam - pergi merantau
malacung - melompat
malah - haus hendak minum
malala - membuat minyak dari santan kelapa
malalap - memotong halus-halus (sayur-sayuran)
malalar - merebak, melebar
malalur - tidur hingga siang, lambat bangun.
malapuk - lepak
malarak - mengembang, kembang
malaran - lumayan / sekurang-kurangnya adalah juga
malatik - baru tumbuh, bercambah
malatop - melecet / pecah
muntung - mulut
muriat - rasa tak enak badan, seperti mau demam
muring - kotor
muru’ - cuaca mendung
muyak - jemu / bosan


N

nahap - teguh, tahan
namuni - menemui
nanar - senantiasa sama, tidak berubah
nandu/pinandu - kenal
nang - yang
nangguh - tebak / agak
napa - kenapa
napa-am - itulah!
naran - betul, benar
nginum - minum
nguliat - mengeliat
ngulintar - curi tulang
ngulintir – terkeseng-keseng
nimbai/timbai - membuang
ninip - amat berhati-hati, teliti


O

obah - ubah
obat - obat
obeng - obeng
obor- obor
odor - uzur,tua,lemah
ogor - taruhan
ojor - odor
oko - baoko
olah - olah,buat
oleh-koleh


P

paasian - patuh, menurut ( kata orang tua )
pacang - untuk, agar, bakalan
pacul - tanggal
padah - kata, memberitahu, bilang
padak - hidung rasa tersumbat
padar - panaskan
padu - dapur
pagat - putus
paharatnya - dalam keadaan, pas, paling sibuk
pahin = ??
pais - pepes ikan
pates - tapis
pati/mati - tak berapa
patis - petis
patuh - kenal
patuhan - kenalan
paung - benih
payat - suara parau
payu - laku
pian - anda
picak - buta
picik - pencet, tekan
pusang - keluh kesah, mau marah
pusut - gosok dengan perlahan dan penuh kasih sayang
putik - petik
puyau - sejenis ikan sungai seperti ikan mas.


R

raat - suara serak
raba – sentuh
racap - kerap, selalu, sering
ragap - peluk, dekap
rahai – tanggalkan satu persatu, hancur satu persatu
rahat - ketika, sedang
rajak - tikam dengan benda panjang dan tajam
rakai - rusak
rakat - akrab, akur
rakungan - tenggorokan, jakun
ramba - berdaun lebat, rimbun
rampit - rapat
ranai - senyap, diam tak bergerak
rangat - retak
ranggam - ketam kayu
rungkoi - tangkai (buah-buahan spt anggur)
rungkup - diterkam
rungung - tak berhidung
rupoi - rapuh
ruruk - tumpah / mengeluarkan barang dari suatu wadah.
rurungku(an) - bangsal

S

sabak - 1. pandangan kabur, 2. tidak teratur / berserakan
sahan - pikul
sahang - lada
sahibar – sekadar
saing - rajin
saki - mengawan
salajur - terlanjur, kebetulan
sawalas - sebelas
sawat - sempat
sayat - siat, potong
selipang - tarmos, tempat simpan air
selului - yang selalu
sembako - keperluan utama
sigar - segar
sihai - cuaca terang/baik
silang silu – bersilang-silang
silih - ganti pakaian
supan - malu
surangan - sendiri
suroi - sisir rambut
susuban - tertusuk benda tajam
sutil - mudah

S

sabak - 1. pandangan kabur, 2. tidak teratur / berserakan
sahan - pikul
sahang - lada
sahibar – sekadar
saing - rajin
saki - mengawan
salajur - terlanjur, kebetulan
sawalas - sebelas
sawat - sempat
sayat - siat, potong
selipang - tarmos, tempat simpan air
selului - yang selalu
sembako - keperluan utama
sigar - segar
sihai - cuaca terang/baik
silang silu – bersilang-silang
silih - ganti pakaian
supan - malu
surangan - sendiri
suroi - sisir rambut
susuban - tertusuk benda tajam
sutil - mudah

U

udak - mengolah makanan di aduk
udal - punggah.
udap - percikan ikan pada permukaan
udar - keroyok
ugah - alih
ugai - mencari sesuatu sampai jumpa
uhu - tidak ada kualitas
uji - manja
urah - ejek
urak - buka
urang - orang
urangan - orang2, patung untuk menakutkan burung disawah
urik - rintik.
uroi - menjemur padi di matahari
utau - bahasa isyarat
utoh - nama gelaran bagi lelaki
uyah- garam
uyuh - lelah

W

wadah- tempat untuk sayur
wadai - kuih yang dibuat daripada tepung
wajan- tempat untuk memasak
wajik- makanan yang dibuat dari ketan
wala - nakal, bandel
wani - berani
wancuh - senduk nasi
wangsul - keluar, muncul, timbul
wani - berani
wanyi - lebah ( madu )
wapak - ajimat
warah - olok2
warang - besan
waras - sembuh
wayah - zaman
widay - tirai
wihang - rahang
wilanja - belanja


Y

yahudi - yahudi
yaitu - begitu
yakin - yakin
yaksa - raksasa
yakut - ( permata ) yakut
yamin - lagi
yasin - ( surah )yasin
yat - lihat
yato - ya begitu, yaitu, macam tu
yota - juta